Gangguan pendengaran adalah tidak dapat atau menurunnya kemampuan dengar pada sebagian atau kedua telinga 1 .Pendengaran dapat terganggu karena beberapa mekanisme. Salah satu mekanisme yang dapat mengganggu fungsi pendengaran adalah suara yang keras. 1,2 Gangguan pendengaran dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu tuli konduktif dan tuli sensoris. 1,3 Tuli sensoris merupakan gangguan pendengaran yang terjadi pada telinga bagian dalam. Bising yang intensitasnya 85 desibel (dB) atau lebih dapat menyebabkan rusaknya reseptor pendengaran telinga dalam. 1 Pekerja pada klub malam mendapatkan paparan suara tingkat tinggi. Tingkat suara pada lantai dansa melebihi 100 dB(A). 4,6 Terdapat beberapa tes untuk mengetahui fungsi pendengaran individu secara kualitatif yaitu dengan garpu tala 23 , yaitu tes Rinne, Weber dan Schwabach.Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif potong-lintang (cross-sectional.) Data yang dikumpulkan merupakan data primer. Data langsung didapatkan melalui wawancara dan tes tajam dengar pada responden. Untuk menilai tajam dengar, dilakukan tes dengan garpu tala.Subjekpenelitianiniadalahpekerja (kasir, teknisi, pelayan) yang bekerja di klub malam full musik, bekerja di dalamruanganatau area dalam yang terpaparbising secara penuh.Berdasarkan data penelitian dari 50 orang responden, didapatkan 54% memiliki keluhan telinga berdenging, dan 5 orang (10%) dengan keluhan pusing.37 orang (74%) memiliki rinne positif, dan 13 orang (26%) dengan rinne negatif. 11 orang (22%) dengan Schwabach memendek, dan 39 orang (78%) dengan hasil tes normal. Didapatkan 13 orang (59,37%) yang memiliki keluhan dan hasil tes yang tidak normal.Dari 50 responden didapatkan lebih dari 50 % mengalami gangguan pendengaran berdasarkan tes dan keluhan subyektif yang dicocokan. Keluhan yang paling banyak berupa telinga berdenging sebanyak 54%.
展开▼