NYERI NEUROPATIK BERKORELASI DENGAN TERGANGGUNYA KUALITAS HIDUP PENDERITA MORBUS HANSEN Morbus Hansen (MH) sampai saat ini masih merupakan salah satu penyakit yang ditakuti karena komplikasi dan gangguan kualitas hidup yang ditimbulkannya. Banyak faktor yang dapat menimbulkan gangguan kualitas hidup pada penderita MH, diantaranya adalah adanya lesi pada kulit yang mengganggu penampilan, terbentuknya stigma yang buruk mengenai penyakit MH di tengah masyarakat, durasi pengobatan yang lama, reaksi kusta yang berulang, timbulnya kecacatan/disabilitas, dan adanya komplikasi berupa nyeri neuropatik kronis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proporsi dan karakteristik nyeri neuropatik pada penderita MH, serta untuk mengetahui korelasi antara nyeri neuropatik dengan terganggunya kualitas hidup penderita MH. Penelitian ini merupakan penelitian dengan rancangan potong lintang. Pengambilan sampel dengan metode sampling non random jenis consecutive. Data dianalisis dengan SPSS 20.0 for windows. Analisis deskriptif dilakukan untuk menentukan proporsi dan karakteristik kejadian nyeri neuropatik pada penderita MH, uji lambda untuk menentukan korelasi antara nyeri neuropatik dengan terganggunya kualitas hidup. Sampel didapatkan sebanyak 49 orang selama periode 6 Januari 2014 sampai 29 Maret 2014. Proporsi nyeri neuropatik pada penderita MH ditemukan sebesar 57,1%; dengan karakteristik berupa: tipe nyeri terbanyak adalah rasa kesemutan (89,3%), intensitas nyeri terbanyak adalah intensitas ringan (60,7%), lokasi nyeri terbanyak pada telapak tangan dan kaki (75%), dan dengan rerata durasi nyeri 5,5 bulan. Proporsi gangguan kualitas hidup pada penderita MH didapatkan sebesar 44,9%; dengan gangguan dimensi kesehatan fisik (PCS) sebesar 95,5% dan gangguan dimensi kesehatan mental (MCS) hanya sebesar 27,3%. Ditemukan korelasi yang bermakna (p=0,004) dengan kekuatan korelasi yang kuat (r=0,636) serta arah korelasi yang positif antara nyeri neuropatik dengan gangguan kualitas hidup. Dapat disimpulkan bahwa dengan adanya nyeri neuropatik maka kemungkinan untuk terjadinya gangguan kualitas hidup pada penderita MH akan semakin besar.
展开▼