首页> 外文OA文献 >PENGEMBANGAN CIVIC CULTURE MELALUI PENDIDIKAN FORMAL DAN BUDAYA LOKAL MASYARAKAT SUKU NUAULU : Studi Etnografi pada Masyarakat Adat Suku Nuaulu di Pulau Seram, Negeri Nua Nea Kec. Amahai Kab. Maluku Tengah Prov. Maluku
【2h】

PENGEMBANGAN CIVIC CULTURE MELALUI PENDIDIKAN FORMAL DAN BUDAYA LOKAL MASYARAKAT SUKU NUAULU : Studi Etnografi pada Masyarakat Adat Suku Nuaulu di Pulau Seram, Negeri Nua Nea Kec. Amahai Kab. Maluku Tengah Prov. Maluku

机译:通过努奥卢族社区的地方正规和文化教育进行的民俗文化发展:Negeri Nua Nea Kec塞拉姆岛努阿卢族原住民的民族志研究。 Amahai Kab。马鲁古登加省马鲁古

摘要

Penelitian tentang pengembangan budaya kewarganegaraan (civic culture) melalui pendidikan formal dan budaya lokal Suku Nuaulu penting dilakukan karena beberapa alasan berikut: pertama, karakteristik adat budaya lokal Suku Nuaulu memuat nilai-nilai pengajaran dan pendidikan yang dapat dijadikan sarana pedoman etik sehingga wajib di dikembangkan sebagai identitas bangsa; Kedua, Masyarakat Suku Nuaulu mulai menyadari pentingnya pendidikan formal karena dipengaruhi oleh berbagai faktor eksternal maupun internal; Ketiga, melalui pendidikan formal ditemukan iklim yang bercirikan civic culture Indonesia yang ideal salah satunya pada mata pelajaran PKn namun tidak menutup kemungkinan pendidikan direduksi hanya sebagai pembentukan intelektual semata sehingga menyebabakan terjadinya kedangkalan budaya dan hilangya identitas lokal dan nasional. Secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pengembangan civic culture masyarakat melalui pendidikan formal dan budaya lokal masyarakat suku Nuaulu. Subjek penelitian terdiri atas Raja Suku Nuaulu, Sekertaris Desa, Tokoh Masyarakat Suku Nuaulu, Orang Tua, Guru, Siswa, Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah yaitu dinas pendidikan pemuda dan olahraga, budayawan dan akademisi. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan analisis dokumentasi. Analisis data menggunakan model Miles dan Hubermans, yakni melalui tahap pengumpulan data, reduksi, dispaly, verifikasi dan simpulan data. Hasil penelitian menunjukan bahwa 1) Budaya lokal suku Nuaulu sesuai dengan siklus khidupan manusia meliputi masa kehamilan sembilan bulan dan melahirkan, masa dewasa (pataheri dan pinamou), perkawinan, dan kematian terdapat nilai-nilai yang mengandung civic culture, yaitu religius, saling percaya, tanggung jawab, partisipasi, patriotisme, gotong royong dan, kesetiaan; 2) Mekanisme pengembangan civic culture melalui nilai-nilai budaya lokal berjalan dengan cara natural dan spontan. Melalui pendidikan informal (keluarga), non formal (masyarakat), dan formal (sekolah) dengan cara internalisasi, sosialisasi, dan ekulturasi melalui pendekatan interventif dan habituasi; 3) Persepsi masyarakat suku Nuaulu pada umumnya beranggapan bahwa pendidikan formal adalah penting kondisi ini ditandai dengan keinginan orang tua untuk menyekolahkan anaknya ke jenjang sekolah dasar sampai yang lebih tinggi. Tetapi karena mayoritas mereka bekerja sebagai petani dengan kondisi perekonomian yang minim, menyebabkan orientasi mereka kepada anaknya setelah menyelesaikan sekolah mendapatkan pekerjaan yang layak,dapat membantu perekonomian keluarga dan mengangkat derajat orang tua khususnya dan umunya suku Nuaulu; 4) Kondisi perilaku masyarakat suku Nuaulu awalnya pemalu tertutup dengan dunia luar sekarang telah terbuka dibuktikan dengan pergaulan mereka dengan komunitas lain, berhubungan baik dengan warga lain tetangga desa; 5) Kendala dan upaya dalam pelestarian nilai-nilai budaya lokal suku Nuaulu di lingkungan masyarakat dan pendidikan formal adalah Sosialisi upacara adat kepada generasi muda kurang. Generasi muda hanya tau ritual tersebut dilakukan tanpa mengerti makna apa yang terkandung didalamnya. Hal ini disebabkan oleh kurang terbukanya pengetahuan dari genarasi tua ke generasi muda dan faktor ekonomi, dalam prosesi ritual budaya lokal memerlukan biaya namun diatasi dengan saling membantu dalam hal persiapan acara pesta.
机译:由于以下原因,通过正规教育和努瓦卢部落的地方文化发展公民文化的研究很重要:首先,努瓦卢族当地文化的特征包含教学和教育价值,可以将其用作道德指导的手段,因此必须将其发展为国家身份;第二,努阿卢部落协会已经开始意识到正规教育的重要性,因为它受到各种外部和内部因素的影响。第三,通过正规教育发现,气候特征是理想的印度尼西亚公民文化,其中一种是公民文化,但不排除仅以知识形态减少教育的可能性,以致造成文化肤浅以及丧失当地和民族认同的可能性。总的来说,这项研究的目的是通过努瓦卢部落的正规教育和当地文化来描述社区公民文化的发展。研究的对象包括努阿卢部落的国王,村秘书,努阿卢部落的社区领袖,父母,教师,学生,马鲁古中央摄政政府,即青年和体育教育服务机构,文化人物和学者。数据收集是通过观察,访谈和文档分析完成的。使用Miles和Hubermans模型进行数据分析,即通过数据收集,减少,分配,验证和数据结论的阶段。结果表明:1)努阿卢族的地方文化是根据人类生命周期而定的,包括怀孕和分娩的九个月,成年(破碎和皮纳木),婚姻和死亡,其中包含着具有公民文化的价值观,即宗教,互信,责任,参与,爱国主义,相互合作和忠诚; 2)通过当地文化价值观进行公民文化发展的机制是自然而自发的。通过非正式教育(家庭),非正规(社区)和正规(学校),通过干预和习惯化方法进行内部化,社会化和文化适应; 3)对努阿卢族社区的看法总体上认为正规教育很重要,这种状况的特征是父母希望将其子女送入小学接受高等教育。但是由于他们中的大多数是农民,他们的经济条件极低,导致他们在完成学业后找到一份体面的工作,可以帮助他们的孩子,这可以帮助家庭经济,并提高父母尤其是努阿鲁部落的水平; 4)努瓦卢部落的行为状况最初与外界隔绝,如今已被他们与其他社区的联系以及与邻近村庄其他居民的良好关系所证明; 5)在社区中维持Nuaulu的地方文化价值的约束和努力以及正规教育是年轻一代缺乏传统礼仪社会化的原因。年轻一代只知道仪式是在不理解其中所含含义的情况下进行的。这是由于缺乏从老一辈到年轻一代的开放知识和经济因素所致,在当地文化仪式的游行过程中需要付出一定的代价,但却需要互相帮助才能克服。

著录项

  • 作者

    Utami Ritna Wati;

  • 作者单位
  • 年度 2015
  • 总页数
  • 原文格式 PDF
  • 正文语种 en
  • 中图分类

相似文献

  • 外文文献

客服邮箱:kefu@zhangqiaokeyan.com

京公网安备:11010802029741号 ICP备案号:京ICP备15016152号-6 六维联合信息科技 (北京) 有限公司©版权所有
  • 客服微信

  • 服务号