Karya sastra dalam masyarakat sering dianggap memiliki kekuatan untuk membentuk, mempengaruhi, bahkan mengubah masyarakat. Fenomena seperti ini memungkinkan karya sastra dipahami dengan menggunakan tinjauan teori hegemoni Gramsci. Sebagai salah satu situs hegemoni, dalam karya sastra terdapat formasi ideologi. Dalam cerpen berjudul Wiro Sledri, ada beberapa ideologi yang muncul, yaitu Sosialisme, Humanisme, Fatalisme, Vandalisme, Anarkisme, dan Militerisme. Ideologi dominan dalam cerpen Wiro Sledri adalah militerisme. Cerpen Wiro Sledri menggambarkan kehidupan Mbah Wiro dalam dominasi politik suatu kelompok. Dalam cerpen tersebut, ideologi militerisme tampil dominan dan menguasai meski bukan melalui tokoh utama. Cerpen Wiro Sledri merupakan gambaran bagaimana dominasi militer pernah terjadi di Indonesia dan bukan tidak mungkin dominasi tersebut masih berlangsung di masyarakat. Wiro Sledri bukanlah sebuah counter-hegemoni dari ideologi militerisme, akan tetapi menginginkan militerisme yang humanis.
展开▼