首页> 外文OA文献 >Upaya Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Ngawi Dalam Pencegahan Illegal Logging Berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2005 (Studi Kasus di Desa Gembol Kecamatan Karanganyar Kabupaten Ngawi)
【2h】

Upaya Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Ngawi Dalam Pencegahan Illegal Logging Berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2005 (Studi Kasus di Desa Gembol Kecamatan Karanganyar Kabupaten Ngawi)

机译:恩加维森林管理(KPH)基于2005年第4号总统指令的统一努力,以防止非法采伐(恩加维摄政区卡兰甘雅尔格博尔村案例研究)

摘要

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan upaya yang dilakukan Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) dalam pencegahan illegal logging di Desa Gembol Kecamatan Karanganyar Kabupaten Ngawi berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 4udTahun 2005 dan untuk mendeskripsikan hambatan serta solusi Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Ngawi dalam pencegahan illegal logging di Desa Gembol Kecamatan Karanganyar Kabupaten Ngawi berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2005. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Untuk menguji keabsahan data dengan cara triangulasi sumber dan teknik. Untuk menganalisis data menerapkan model analisis interaktif melalui pengumpulan data, reduksi, penyajian, dan penarikkan kesimpulan. Hasil penelitian ini disimpulkan bahwa upaya yang dilakukan Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) dalam pencegahan illegal logging di Desa Gembol Kecamatan Karanganyar Kabupaten Ngawi berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2005 bermacam-macam adalah 1) KPH melakukan patroli dan perondaan rutin setiap hari secara mandiri dan sistematis, 2) Melakukan pemeriksaan surat dan dokumenudkepada setiap kendaraan yang membawa hasil hutan, 3) Menindak lanjuti laporan dari masyarakat, 4) Melakukan penyelidikan dan pengumpulan bahan, 5) Menangkap pelakuudtindak pidana hutan dan diserahkan kepada yang berwenang, 6) Serta membuat dan menandatangani laporan dengan tembusan Adm, Muspika dan Muspida. Hambatan Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Ngawi dalam pencegahan illegal logging yaitu 1) Kekurangan sarana dan prasarana, 2) Kekurangan SDMud(Sumber Daya Manusia), 3) Terbatas personil dan kemampuan, 4) Medan atau wilayah yang sulit dijangkau, 5) Sulit untuk mengidentifikasi kayu yang berasal dari hutan peraturan tentang dokumen yang masih rancu, 6) Sulit membuktikan kebenaran laporan dengan ketempat kejadian, 7) Sulit berkoordinasi dengan polisi setempat, 8) Memiliki keterbatasan komputer. Solusi dalam mengatasi hambatan yang dilakukan KPH antara lain: 1) KPH harus tetap memanfaatkan prasarana yang ada, 2) KPH harus terus melakukan pembinaan secara rutin kepada petugas, 3) KPH perlu mengoptimalkanudpembuatan jadwal rutin perondaan, 4) KPH terus melakukan pemeriksaan dokumen terkait hasil hutan, 5) KPH harus berkoordinasi dengan instansi terkait, 6) KPH harus terus membuka diri dan informasi dari tokoh masyarakat serta LMDH, 7) KPH harus terus melakukan koordinasi kepada masyarakat dan pihak kepolisian, dan 8) KPH harus menambah komputer serta tenaga kerja.
机译:本研究的目的是根据2005年第4号总统指令,描述森林管理部门(KPH)为防止在Ngawi县Karanganyar区Gembol村的非法采伐而做出的努力,并描述Ngawi森林管理部门(KPH)在防止非法采伐方面的障碍和解决方案。根据2005年第4号总统指令,在Ngawi摄政区Karanganyar区Gembol村进行了数据收集。数据收集是通过访谈,观察和记录进行的。通过三角测量源和技术来测试数据的有效性。要分析数据,请通过数据收集,减少,表示和得出结论来应用交互式分析模型。这项研究的结果得出结论,根据第4/2005号总统指示,森林管理部门(KPH)为防止Ngawi区Karanganyar区Gembol村的非法砍伐所做的努力有多种:1)KPH进行例行巡逻,并每天独立,系统地进行巡逻,2)检查每辆运载林产品的车辆的文件和文件,3)跟踪公众的举报,4)进行调查和收集材料,5)捕获森林犯罪的肇事者并移交给当局,6)以及制作并签署一份带有Adm,Muspika和Muspida的报告。 Ngawi森林管理(KPH)防止非法采伐的障碍,即1)设施和基础设施不足,2)人力资源(人力资源)不足,3)人员和能力有限,4)地形或难以到达的地区,5)难以识别源自森林法规中有关歧义文件的木材,6)难以在现场证明报告的真实性,7)难以与当地警察协调,8)计算机限制。克服KPH障碍的解决方案包括:1)FMU必须继续利用现有基础结构; 2)FMU必须继续向官员提供定期指导; 3)FMU需要优化常规时间表的创建; 4)FMU继续检查文档与林产品相关的信息; 5)FMU必须与相关机构进行协调; 6)FMU必须继续开放,并获得社区领导和LMDH的信息; 7)FMU必须继续与社区和警察进行协调; 8)FMU必须添加计算机和人员工作。

著录项

  • 作者

    Widuri Ayu;

  • 作者单位
  • 年度 2014
  • 总页数
  • 原文格式 PDF
  • 正文语种 en
  • 中图分类

相似文献

  • 外文文献

客服邮箱:kefu@zhangqiaokeyan.com

京公网安备:11010802029741号 ICP备案号:京ICP备15016152号-6 六维联合信息科技 (北京) 有限公司©版权所有
  • 客服微信

  • 服务号