首页>
外文OA文献
>Konstruksi Polemik antara Gubernur DKI Jakarta dengan DPRD dalam Media Massa ( Analisis Wacana Pemberitaan Polemik Basuki Tjahaja Purnamadan DPRD Jakarta di Majalah Tempo Edisi 16-22 April 2015 )
【2h】
Konstruksi Polemik antara Gubernur DKI Jakarta dengan DPRD dalam Media Massa ( Analisis Wacana Pemberitaan Polemik Basuki Tjahaja Purnamadan DPRD Jakarta di Majalah Tempo Edisi 16-22 April 2015 )
Isu tentang Sosok Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai pemimpin yang keras dan tegas memiliki banyak realitas sehingga setiap media memiliki kepentingan tertentu dalam mengkonstruksi isu - isu yang dianggap menarik dan mewakili realitas tersebut. Polemik antara Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dengan DPRD, dimana mereka saling serang dan saling membuka kelemahan masing - masing. Polemik antara eksekutif dan legislative ini bukan hanya jadi tontonan masyarakat, melainkan juga rawan jadi santapan politisi. Fenomena tersebut yang kemudian menarik untuk diteliti dengan rumusan masalah : Bagaimana Majalah Tempo Menkonstruksi Polemik antara Gubernur DKI Jakarta dengan DPRD Jakarta.ududMajalah yang termasuk dalam media masaa merupakan saluran yang netral dan bebas nilai namun media marupakan subyek yang mengkonstruksi realitas. Lengkap dengan pandangan bias dan pemaknaannya. Dalam hali ini media massa mempunyai kemampuan untuk menghimpun dan menyortir fakta-fakta yang ada kemudian mengkonstruksi fakta-fakta tersebut kedalaman pemberitaan yng siap untuk di konsumsi masyarakat luas. Isi pemberitaan pun sarat akan adanya kepentingan masing-masing media yang bersangkutan. Kepentingan initidak lepas dari adanya kekuatan kekuasaan ekonomi politik media yang bersangkutan.ududPenelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif interpretatif yang bertujuan untuk mengetahui majalah Tempo menkonstruksi polemik antara Gubernur DKI Jakarta dengan DPRD Jakarta. Peneliti menggunakan jenis penelitian analisis wacana model Van Dijk karena dengan model analisis wacana ini mempermudah peneliti untuk menganalisa wacana polemik antara Gubernur DKI Jakarta dengan DPRD Jakarta. Hasil temuan penelitian ini menunjukan bahwa; Dari hasil analisis wacana terlihat bahwa majalah tempo lebih menampilkan realitas berita yang ada sesuai dengan faktanya, walaupun ada beberapa pernyataan yang dikeluarkan majalah tempo yang membela kepentingan tertentu yaitu DPRD Jakarta. Majalah tempo telah melakukan sebuah realitas subyektif dalam pemberitaannya. Hal tersebut dilihat dari beberapa acuan yang meliputi realitas obyektif, realitas simbolik dan realitas subyektif, yaitu realitas yang hadir dalam benak dan kesadaran individu. Realitas tersebut dapat berasal dari realitas obyektif maupun dari realitas simbolik, yang secara bersama - sama dapat mempengaruhi realitas subyektif seseorang. Setelah dilakukan proses pengamatan melalui perangkat Struktur atau elemen wacana yang dikemukakan Van Dijk dapat dilihat bahwa majalah tempo terlihat lebih selektif dalam pemilihan berita dan berusaha menonjolkan berita yang dipilih dengan pemakaian kata atau kalimat yang menarik serta menyembunyikan fakta - fakta sesuai realitas yang ada. Majalah tempo melalui Struktur atau elemen wacana yang dikemukakan Van Dijk lebih menampilkan berita sesuai fakta yang terlihat dari pemilihan berita yang diangkat dan penulisan fakta yang ditampilkan.
展开▼